APLIKASI SENSOR
PHOTO DIODA SEBAGAI
PENGAMAN OTOMATIS
Pada
dasarnya rangkaian Pengaman Otomatis menggunakan Sensor Photo Dioda ini
terdapat 4 bagian utama, yaitu bagian sensor, bagian komparator, bagian penguat
Non-Inverting, dan bagian output buzzer / alarm. Berikut penjelasannya:
PRINSIP KERJA SENSOR
Sensor yang digunakan adalah sensor photo
diode. Sensor ini nilai resistansinya akan berkurang bila terkena cahaya dan bekerja
pada kondisi no-reverse bias. Untuk sumber cahaya menggunakan cahaya laser.
Cahaya ini sangat terang sehingga cukup untuk mensuplai cahaya ke photo dioda.
Ø Jika photo diode terkena cahaya, maka nilai
resistansinya akan kecil dan tegangannya semakin kecil pula. Sesuai percobaan V
out sensor pada saat sensor photo diode terkena cahaya adalah ±0.5 V.
Ø Jika photo diode tidak terkena cahaya, maka
nilai resistansinya akan besar atau dapat diasumsikan tak hingga dan
tegangannya semakin besar pula. Sesuai percobaan V out sensor pada saat sensor
photo diode tidak terkena cahaya adalah ±8V.
PRINSIP KERJA KOMPARATOR NON-INVERTING
Komparator
pada rangkaian ini menggunakan IC LM 324 yang didalamnya rangkaian berisi
rangkaian Op Amp. Rangkaian ini digunakan untuk membandingkan input dari
sensor.
Untuk mengatur tegangan pada pembanding, disambungkan Variable Resistor (VR) diantara kedua Op Amp IC LM 324. Untuk datasheet LM324 adalah sebagai berikut:
Untuk mengatur tegangan pada pembanding, disambungkan Variable Resistor (VR) diantara kedua Op Amp IC LM 324. Untuk datasheet LM324 adalah sebagai berikut:
IC LM324
merupakan IC Operational Amplifier, IC ini mempunyai 4 buah op-amp yang
berfungsi sebagai komparator. IC ini mempunyai tegangan kerja antara +5 V
sampai +15V untuk +Vcc dan -5V sampai -15V untuk -Vcc. Adapun definisi dari
masing-masing pin IC LM324 adalah sebagai berikut :
Gambar
2.1. Datasheet IC LM 324
Ø Pin
1,7,8,14 (Output)
Merupakan sinyal output
Merupakan sinyal output
Ø Pin
3,5,10,12 (Non-inverting input)
Semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang sama dengan input (tidak berkebalikan)
Semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang sama dengan input (tidak berkebalikan)
Ø Pin
2,6,9,13 (Inverting input)
Semua sinyal input yang berada di pin ini akan
mempunyai output yang tidak sama dengan input (berkebalikan)
Ø Pin
4 (+Vcc)
Pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara +5 Volt sampai +15 Volt
Pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara +5 Volt sampai +15 Volt
Ø Pin
11 (-Vcc)
Pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara -5 Volt sampai -15 Volt
Pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara -5 Volt sampai -15 Volt
Cara Kerja:
V-out sensor yang masuk pada komparator
(V-in) akan di bandingkan dengan tegangan referensi (dalam hal ini Tegangan
Variable Resistor (VR). Pada rangkaian komparator LM324 kali ini menggunakan
komparator mode non-inverting sehingga saat V-in (output sensor) lebih besar
dari V-referensi maka V-out ≈ VCC.
Dan sebaliknya jik saat V-in (output sensor) lebih kecil dari V-referensi maka
V-out ≈ GND.
Pada percobaan kali ini adalah:
Ø Jika photo diode terkena cahaya, maka V-in
(output sensor) yang masuk pada komparator adalah ±0.5 V. Tegangan ini akan
dibandingkan dengan V-refeerensi sebesar ±7 V, sehingga V-out komparator akan ≈ GND karena V-in (output sensor) lebih kecil dari V-refeerensi.
Ø Jika photo diode tidak terkena cahaya, maka
V-in (output sensor) yang masuk pada komparator adalah ±8 V. Tegangan ini akan
dibandingkan dengan V-refeerensi sebesar ±7 V, sehingga V-out komparator akan ≈ VCC karena V-in (output sensor) lebih besar dari V-refeerensi.
PRINSIP KERJA PENGUAT NON-INVERTING
Pada alat Pengaman Otomatis menggunakan
Sensor Photo Dioda ini menggunakan penguatan Op-Amp dari IC LM 324 sebanyak
±1,1 kali. Rangkaian ini sebenarnya digunakan sebagai rangkaian buffer input
sensor photo diode agar rangkaian stabil. Resistor yang digunakan sebagai Rin =
100KΩ dan resistor feedback = 10KΩ.
Berikut rumus penguatan pada IC LM324:
A =
A = 0,1 + 1
A = 1,1 kali
Pada percobaan kali ini adalah:
Ø Jika photo diode terkena cahaya, V-in (output
komparator) yang masuk pada penguat non-inverting adalah ±0 V. Tegangan ini
akan dikuatkan sebanyak 1,1 kali, sehingga V-out penguat non-inverting adalah ±0
V.
Ø Jika photo diode tidak terkena cahaya, V-in
(output komparator) yang masuk pada penguat non-inverting adalah ±6 V. Tegangan
ini akan dikuatkan sebanyak 1,1 kali, sehingga V-out penguat non-inverting adalah
±6 V.
V-out penguat non-inverting ini akan
diteruskan untuk memicu SCR (Silicon Control Rectifier). Komponen ini dimaksudkan untuk mengunci dan mengendalikan V-out
penguat non-inverting. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan
karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G).
Gambar 2.2 Komponen SCR (Silicon
Control Rectifier).
Pada percobaan kali ini adalah:
Ø Jika photo diode terkena cahaya, V-out
penguat non-inverting yang masuk pada kaki Gate SCR adalah ±0 V, maka tidak ada
arus yang masuk pada kaki Gate SCR sehingga SCR tidak mengunci / mengontact dan
relay tidak aktif.
Ø Jika photo diode tidak terkena cahaya, V-out
penguat non-inverting yang masuk pada kaki Gate SCR adalah ±6 V, maka ada arus
yang masuk pada kaki Gate SCR sehingga SCR mengunci / mengontact dan relay
tidak aktif.
PRINSIP KERJA OUTPUT BUZZER / ALARM
Pada alat Pengaman Otomatis menggunakan
Sensor Photo Dioda kali ini, kami menggunakan output berupa buzzer / alarm yang
di kendalikan oleh rangkaian pewaktu dengan menggunakan IC NE555. Berikut
datasheet dari IC NE 555:
IC pewaktu 555 adalah sebuah
sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan multivibrator. IC ini
didesain dan diciptakan oleh Hans
R. Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya adalah SE555/NE555 dan dijuluki sebagai "The IC Time Machine".
Gambar 2.3 IC NE555
Adapun konfigurasi dari IC NE555 adalah sebagai berikut:
No.
|
Nama
|
Kegunaan
|
1
|
GND
|
GrouND (0V)
|
2
|
TR
|
TRigger (penyulut), pulsa negatif
pendek pada pin ini menyulut pewaktuan
|
3
|
Q
|
Output (keluaran), Selama
pewaktuan, keluaran berada pada +VCC
|
4
|
R
|
Reset, interval pewaktuan dapat
disela dengan memberikan pulsa reset 0V
|
5
|
CV
|
Control Voltage memungkinkan untuk
mengakses pembagi tegangan internal (2/3 VCC)
|
6
|
THR
|
THReshold menentukan akhir
pewaktuan (pewaktuan berakhir Vthr < 2/3 VCC)
|
7
|
DIS
|
DIScharge disambungkan ke
kondensator, dan waktu pembuangan muatan kondensator menentukan interval
pewaktuan.
|
8
|
V+
|
Positive supply Voltage tegangan
catu positif yang harus di antara 3V dan 15 V
|
DESAIN
DAN IMPLEMENTASI
Ø Skema Rangkaian Tugas Akhir Pengaman Otomatis
menggunakan Sensor Photo Dioda
Gambar 2.1 Skema Rangkaian Pengaman Otomatis menggunakan
Sensor Photo Dioda
Ø Gambar Prototype Tugas Akhir Pengaman
Otomatis menggunakan Sensor Photo Dioda
Gambar 2.2.1. Prototype Pengaman Otomatis
menggunakan Sensor Photo Dioda
Gambar 2.2.2. Prototype Pengaman Otomatis menggunakan Sensor Photo Dioda
Ø Gambar Alat Tugas Akhir Pengaman Otomatis
menggunakan Sensor Photo Dioda
Gambar 2.3.2. Alat Pengaman Otomatis
menggunakan Sensor Photo Dioda
IMPLEMENTASI
Dalam hal ini pembuatan alat Pengaman
Otomatis menggunakan Sensor Photo Dioda dapat di implementasikan sebagai
pengamanan otomatis baik di sektor industi, perkantoran, rumah tangga maupun
dalam sektor yang lainnya. Pembuatan alat dimaksudkan untuk memudahkan kerja
manusia dalam hal pengamanan, mengingat bahwa di Indonesia pada zaman
globalisasi seperti ini semakin maraknya tindak kejahatan terutama pencurian
dan lambatnya kinerja lembaga yang terkait dalam hal pencurian. Berikut gambar
impelemnentasi alat Pengaman Otomatis menggunakan Sensor Photo Dioda:
Gambar 2.4. Implementasi Pengaman Otomatis
menggunakan Sensor Photo Dioda
Alat Pengaman Otomatis
menggunakan Sensor Photo Dioda ini dirancang dalam keadaan normal menembakkan
sinar laser pada sensor photo dioda. Jika sinar laser terhalang sesuatu
(pencuri / maling) sehingga sensor photo dioda tidak menerima cahaya maka akan
memicu buzzer / alarm menyala. Untuk memperluas jangkauan penggunaan laser,
dapat dikombinasikan dengan cermin yaitu cahaya lazer di arahkan pada suatu
cermin yang akan menyebabkan cahaya laser terpantulkan sehingga jangkauan
cahaya yang masuk pada sensor photo dioda semakin luas.
Sumber : www.um.ac.id
http://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/komparator-lm324/
Sumber : www.um.ac.id
http://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/komparator-lm324/