MODUL OSILATOR COLPITTS
ABSTRAK
Osilator merupakan rangkaian untuk mengubah daya
DC menjadi daya AC atau dengan perkataan lain sinyal output akan dihasilkan tanpa
adanya sebuah sinyal input yang diberikan. Osilator dirancang untuk menghasilkan
GGL (Gaya Gerak Listrik) bolak-balik dengan frekuensi dan bentuk gelombang yang
diketahui, seperti gelombang sinus, gelombang kotak dan gelombang gergaji. Pada
dasarnya untuk menghasilkan getaran frekuensi agar dapat berosilasi digunakan rangkaian
tangki dari LC yang disambungkan dengan rangkaian
umpan balik.
Osilator Colpits ditemukan oleh Edwin
Colpitts yang merupakan topologi osilator yang efektif digunakan untuk
pembangkit gelombang sinus pada rentang frekuensi antara 10kHz hingga 10 MHz. Pada
rangkaian osilator colpitts menggunakan dua buah kapasitor pada rangkaian tangkinya.
Fungsi dari kedua kapasitor ini adalah sebagai pembagi tegangan keluaran dan masukan
penguat. Pada osilator colpitts, Pengaturan kumparan dan perubahan harga kapasitor
menentukan frekuensi yang dihasilkan.
Kata kunci: Osilator, Osilator Colpitts, Rangkaian, Sinyal Output, Sinyal
Input
DASAR TEORI
Dasar dari sebuah
osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan feedback. Adapun beberapa bagian
yang menjadi syarat untuk sebuah osilator agar terjadi osilasi adalah rangkaian
penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank circuit.
Rangkaian feedback
yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal keluarannya dikembalikan
lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem agar terjadinya tegangan dan phase
yang sama antara input dan output. Pada umumnya rangkaian feedback menggunakan
komponen pasif yaitu R dan C. (Malvini, 1993)
Tank circuit adalah
rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator frekuensi pembawa
(carrier), dengan menggunakan komponen L dan C semakin tinggi frekuensi maka
semakin kecil harga komponen yang digunakan. Menggunakan R dan C frekuensi yang
dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya
harga resistor.
Fenomena osilasi tercipta karena ada
ketidak-stabilan pada sistem penguat dengan umpanbalik. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar berikut, yaitu sistem penguat A dengan umpan balik B.
Biasanya sistem umpanbalik dibuat untuk mencapai suatu keadaan stabil pada
keluarannya dengan mengatur porsi penguatan umpanbalik dengan nilai tertentu.
Namun ada suatu keadaan dimana sistem menjadi tidak stabil. Secara matematis
sistem ini dimodelkan dengan rumus 1.
Rumus 1 model sistem
penguat
Pada rumus 1, sistem menjadi tidak
stabil jika 1+AB = 0 atau AB= -1. Sehingga Vout/Vin pada rumus tersebut
nilainya menjadi infinite. Keadaan ini dikenal dengan sebutan kriteria Barkhausen. AB = -1 dapat juga
ditulis dengan :
AB = 1 (F - 180o)
Inilah syarat terjadinya osilasi, jika
dan hanya jika penguatan sistem keseluruhan = 1 dan phasa sinyal tergeser
(phase shift) sebesar 180o. Seperti yang sudah diketahui pada
rangkain filter pasif, satu tingkat (single
pole) rangkaian RL atau RC dapat menggeser phasa sinyal sebesar 90o.
Setidak-tidaknya diperlukan rangkaian penggeser phase 2 tingkat agar phasa
sinyal tergeser 180o. Sebenarnya rangkaian LC adalah pengeser phase
2 tingkat, namun untuk aplikasi frekuensi rendah (< 1 MHz) akan diperlukan
nilai induktansi L yang relatif besar dengan ukuran fisik yang besar juga.
Sehingga pada kali dihindari pemakaian induktor L tetapi menggunakan rangkaian
penggeser phasa RC 2 tingkat.
Gambar 2
Rangkaian penggeser phasa RC 2 tingkat
Inilah rangkaian RC yang akan digunakan sebagai rangkaian
umpanbalik pada sistem pembangkit gelombang sinus yang hendak dibuat.
Osilator Colpitts
adalah satu topologi osilator yang efektif digunakan untuk pembangkit gelombang
sinus pada rentang frekuensi antara 10 kHz hingga 10 MHz. Osilator Colpitts sangat mirip dengan osilator Shunt-fed
Hartley. Perbedaan yang pokok adalah pada bagian rangkaian tangkinya. Pada
osilator Colpitts, digunakan dua kapasitor sebagai pengganti kumparan yang
terbagi. Balikan dikembangkan dengan menggunakan “medan elektrostatik” melalui
jaringan pembagi kapasitor. Frekuensi ditentukan oleh dua kapasitor terhubung
seri dan induktor. Osilator Colpitts menggunakan panggung bipolar transistor
penguat tunggal sebagai elemen gain yang menghasilkan output sinusoidal.
Berikut gambar Dasar Colpitts Oscillator Circuit:
Gambar3.
Dasar Colpitts Oscillator Circuit
Frekuensi osilasi
rangkaian Osilator Colpitts dapat ditentukan dengan:
Rumus2. Frekuensi Oscillator Colpitts
Gambar4.
Rangkaian Oscillator Oscillator menggunakan Op-Amp
Gambar 5. Rangkaian Osilator Colpitts menggunakan Transisitor
Gambar diatas memperlihatkan rangkaian osilator
Colpitts. Tegangan panjar untuk basis diberikan oleh R 1 dan R 2
sedangkan untuk emiitor diberikan oleh R 4 . Kolektor diberi panjar mundur dengan menghubungkan ke bagian positif
dari V CC melalui R 3 .
Resistor ini juga berfungsi sebagai beban kolektor. Transistor dihubungkan
dengan konfigurasi emitor-bersama.
Ketika daya DC diberikan pada rangkaian, arus
mengalir dari bagian negatif V CC melalui
R 4 , Q 1 dan R 3 . Arus I C yang mengalir melalui R
3 menyebabkan penurunan tegangan V C dengan harga positif. Tegangan
yang berubah ke arah negatif ini dikenakan ke bagian atas C 1 melalui C
3 . Bagian bawah C 2 bermuatan positif dan tertambahkan ke tegangan
basis dan menaikkan harga IB.
Transistor Q 1 akan semakin berkonduksi sampai pada titik jenuh.
Saat Q 1 sampai pada titik jenuh maka tidak
ada lagi kenaikan I C dan perubahan V C juga akan terhenti. Tidak
terdapat balikan ke bagian atas C 2 . C 1 dan C 2 akan
dilucuti lewat L 1 dan selanjutnya medan magnet di sekitarnya akan
menghilang. Arus pengosongan tetap berlangsung untuk sesaat. Keping C
2bagian bawah menjadi bermuatan negatif dan keping C 1bagian atas
bermuatan positif. Ini akan mengurangi tegangan maju Q 1 dan I C akan
menurun. Harga V C akan mulai naik. Kenaikan ini akan diupankan kembali
ke bagian atas keping C 1melalui C 3 . C 1 akan bermuatan
lebih positif dan bagian bawah 2 C menjadi lebih negatif. Proses ini
terus berlanjut sampai Q 1 sampai pada titik cutoff.
Saat Q 1 sampai pada titik cutoff,
tidak ada arus I C. Tidak ada tegangan balikan ke C 1 . Gabungan
muatan yang terkumpul pada C 1dan C 2 dilucuti melalui L 1
. Arus pelucutan mengalir dari bagian bawah C 2 ke bagian atas C
1 . Muatan negatif pada C 2
secepatnya akan habis dan medan magnet di sekitar L 1akan menghilang. Arus yang mengalir
masih terus berlanjut. Keping C 2 bagian bawah menjadi bermuatan positif
dan keping C 1bagian atas bermuatan negatif. Tegangan positif pada C
2 menarik Q 1 dari daerah daerah cutoff
. Selanjutnya I C akan mulai mengalir lagi dan proses dimulai lagi
dari titik ini. Energi balikan ditambahkan ke rangkaian tangki sesaat pada
setiap adanya perubahan.
Pada percobaan ini menggunakan
Oscillator Colpitts dengan Op-Amp LM324. Berikut penjelasannya:
Komponen Osilator Colpitts:
1.
Resistor
Resistor
adalah komponen elektronika dua pin/kaki yang didesain untuk menahan arus listrik
dengan menurunkan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang
mengalirinya. Resistor dapat diumpamakan dengan sebuah papan yang digunakan untuk
menahan aliran air yang deras di parit kecil.
Dengan
adanya tahanan papan ini, maka arus air menjadi terhambat alirannya. Makin
besar papan yang dipergunakan untuk menahan air parit, makin kecil air yang
mengalir. Begitu pula peran resistor dalam elektronika, makin besar resistansi
(nilai tahanan), makin kecil arus dan tegangan listrik yang melaluinya. Satuan
resistor adalah Ohm.
2.
IC LM741
LM741 adalah salah satu IC (Integrated Circuit) Op-Amp (Operational
Amplifier) yang memiliki 8 pin. IC Op-Amp init erdapat 2 jenis bentuk, yaitu tabung
(lingkaran) dan kotak (persegi), tetapi yang umum adalah yang berbentuk persegi.Op-Amp
banyak digunakan dalam sistem analog komputer, penguat video/gambar, penguat
audio, osilator, detector dan lainnya. LM741 biasanya bekerja pada tegangan positif/negatif
12 volt, di bawah itu IC tidak akan bekerja. Setiap pin/kaki-kaki pada IC LM741
mempunya fungsi yang berbeda-beda, keterangan pin/kaki-kaki LM741 dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
3.
Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan
muatan listrik. Untuk level tegangan tertentu. Selain kapasitansi juga tak kalah pentingnya yaitu tegangan kerja dan
temperature kerja. Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja
dengan baik. Sedangkan temperatr kerjaya itu batasan temperature dimana kapasitor
masih bisa bekerja dengan optimal. Selain itu capasitor juga dapat digunakan sebagai
filter atau memperbaiki noise pada suatu sinyal.
Pinsip kerja alat
Redamannya
adalah:
Sebagai
persyaratan osilasi, jika penguatan rangkaian penguat adalah Av, maka:
Untuk
self start, biasanya dibuat Av.B dibuat sedikit lebih besar dari 1. Dan,
rangkaian Oscillator Colpitts akan berosilasi dengan frekuensi resonansi,
yaitu:
Dimana,
Keselamatan dan kesehatan kerja
1.
Periksa meja
kerja pada saat praktikum terkondisi
2.
Periksa
kondisi alat dan bahan sebelum digunakan
3.
Kondisi tangan
sebelum praktikum harus dalam kondisi kering
4.
Power supply
yang digunakan adalah simetri, yaitu terdapat VCC (+), VEE (-), dan ground,
jangan sampai antara VCC (+) dan VEE (-) tersambung tanpa adanya komponen lain
sebagai beban.
5.
Pin 7 IC LM
741 hanya boleh tersambung dengan VCC (+), sedangkan pin 4 pada IC LM741 hanya
boleh tersambung pada VEE (-)
6.
Periksa
terlebih dahulu modul trainer yang akan digunakan
7.
Periksalah
terlebih
dahulu
semua komponen aktif maupun
pasif
sebelum
digunakan
8.
Bacalah
dan pahami petunjuk praktikum pada
lembar
kegiatan belajar
9.
Pastikan
tegangan keluaran
catu
daya
sesuai
yang
dibutuhkan
10.
Dalam
Menyusun rangkaian, perhatikan letak kaki kaki komponen
11.
Sebelum catu daya dihidupkan , hubungi
dosen
pendamping untuk mengecek kebenaran
pemasangan rangkaian.
12.
Kalibrasi terlebih dahulu alat
ukur yang akan
digunakan
13.
Hati-hati
dalam
penggunaan peralatan
praktikum
Langkah Percobaan
1.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.
Hidupkan dan kalibrasi osciloskop yang akan digunakan
3.
Hidupkan power supply dan atur tegangan positif 12 V
dan tegangan negatif -12 V
4.
Pastikan saklar untuk memilih kapasitor dalam keadaan
OFF
5.
Sambungkan jack banana VCC, VEE, dan GND pada sumber
tegangan
6.
Sambungkan output pada chanel 1 osciloskop
7.
Pilihlah C1 dan C2 sesuai tabel percobaan
8.
Catat dan gambar sinyal output pada tabel percobaan
9.
Buat kesimpulan dari hasil praktikum
Rangkaian Percobaan Osilator Colpitts
Gambar6 Rangkaian
Osilator Colpitts
Gambar7
Modul Trainer Osilator Colpitts
D. HASIL PERCOBAAN
E.
Analisa
Dari hasil praktikum
yang telahdilakukan dapat diketahui bahwa untuk mengetahui frekuensi osilasi dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
Berikut analisa data Osilator Colpitts
1.
C1 = 15nF, C2 =
100nF, L=0.00068 H
·
Hasil Teori
Ceq =
F0 =
F0
=
53467.41535 Hz
·
Hasil Praktikum
V/DIV = 2 V/DIV, TIME/DIV = 10 μs = 10 x 10-6 s,
kotak horizontal = 2.98 kotak
F0 = 10 x 10-6 x 2.98
F0 = 33557.04698 Hz
Distorsi Praktikum = Hasil Teori – Hasil Praktikum
= 53467.41535 - 33557.04698
= 19910.38637 Hz
·
Hasil Pengukuran
Frekuensi Counter = 38072.6 Hz
Distorsi Frekuensi Counter = Hasil Teori – Hasil
Pengukuran
Frejuensi Counter
= 53467.41535 - 38072.6 Hz
Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel analisa
data, sebagai berikut:
Dari
hasil perhitungan secara teori dan hasil praktikum terjadi perbedaan, hal ini terjadi
kemungkinan pada saat praktikum terjadi kesalahan, misalnya: komponen dan alat
yang digunakan sudah tidak layak dipakai sehingga terjadi perbedaan. Untuk Rangkaian
yang menentukan frekuensi kerja dari osilator frekuensi pembawa (carrier)
adalah tank circuit, dengan menggunakan komponen L dan C semakin tinggi frekuensi
maka makin kecil harga komponen yang digunakan.
F. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat
di tarik kesimpulan bahwa:
Ø
Osilator colpitts mempunyai ciri utama yaitu umpan
baliknya tersusun atas 2 kapasitor serial (L1 dan L2) dan terhubung parallel
dengan sebuah inductor (C1). Nilai C1 pada rangkaian ini jauh lebih kecil dibandingkan
dengan C2. Tegangan C1 lebih besar dibandingkan pada C2. Dengan membuat C2
lebih kecil akan diperoleh tegangan balikan yang lebih besar.
Ø
Semakin tinggi nilai feedback maka semakin tinggi
akan distorsi yang terjadi.
Ø
Percobaan kali ini termasuk berhasil karena
frekuensi yang diukur menggunakan frekuensi counter hampir mendekati dengan
frekuensi praktikum.
Ø
Hasil praktikum menunjukkan frekuensi dalam
range 10 kHz hingga 10 MHz.
Sumber : www.um.ac.id
http://rahmatwebs.blogspot.com/2012/04/osilator-pembangkit-sinyal.html
http://www.scribd.com/doc/58240109/Oscillator-Colpittsc
http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-colpitts/
Sumber : www.um.ac.id
http://rahmatwebs.blogspot.com/2012/04/osilator-pembangkit-sinyal.html
http://www.scribd.com/doc/58240109/Oscillator-Colpittsc
http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-colpitts/